Langsung ke konten utama

Postingan

Hari Ini Bercerita

Postingan terbaru

Keputusan Terbaik untuk Kembali ke Dunia Bloger

  Memutuskan untuk menulis di blog merupakan satu dari keputusan di hidupku yang aku syukuri. Sudah lama ingin aktif kembali di dunia blogger ini. Setelah setahun lebih aku hanya fokus dengan agenda menulisku di platform lain bahkan porsi terbesarku menulis untuk sebuah pekerjaan. Padahal dulunya aku sering menuliskan hal apapun di blog. Apa yang aku suka dan gemari, ulasan (pribadi dan pekerjaan) pengalamanku, bahkan sampai curhatan.  Bahkan aku menerima beberapa pekerjaan lewat blogku setelah aku mulai aktif dan menekuninya di tahun 2017 an. Sungguh sayang blog yang aku bangun dan rawat dari tahun itu terpaksa harus hangus. Bahkan pula aku berikan tempat bernaung yang layak. Teringat, aku menyisihkan uangku dari hasil nulis artikel di media traveling lokal untuk membeli domain. Memang enggak murah, tapi aku masih ingat betul rasanya. Puas banget bisa memberi rumah blogku kala iti dengan jerih payah dari nulis juga. Setiap tahunnya pun aku masih rajin memperpanjang domain.  Aku masih

Bertegur Sapa setelah Sekian Lama

  Mari kita buka lembaran baru!  Siang ini aku sedang berada di kedai kopi langgananku. Hampir setiap hari ke sini. Kalau ke sini pesannya itu-itu mulu, jarang ganti! Selain males mikir mau pesan apa, udah cocok sama menu itu aja. Cuma siang ini aku pesan menu yang udah lama banget enggak aku pesan. Ini pun dah lama banget enggak pesen si kopi satu ini. Beberapa waktu lalu suka pesen menu kopi ini untuk temen melek sih. Yap! Siang ini aku pesan es kopi hitam atau black coffee ice. Ide terbesit ketika berada di kendaraan mikir pen seger-seger gitu. Yaudah pesen ini aja!  Oke kembali ke pernyataan awalku, "Mari kita buka lembaran baru!" Tepatnya sih "aku". Setelah setahun lebih enggak ngeblog, aku mulai dengan tulisan pendek ini ya! Aku memutuskan untuk ngeblog di tempat lain atau di sini ya? Ketika tulisan ini aku buat, aku masih bingung mau unggah di mana. Blogku berdomain sudah hangus sejak tahun lalu. Ketika aku memutuskan untuk enggak memperpanjang domain.  Yap!

Kapan Produktif?

Pengen gitu seminggu sekali rajin unggah tulisan. Tapi, ya belum apa-apa udah males duluan. Ada aja godaan  yang muncul. Semua ya berawal dari diri sendiri, enggak mau lawan rasa malas sih hu! Namanya alasan mah banyak, gini "Kalau dipaksain nanti enggak maksimal!". Halah! Bisa aja Ve Ve!  Pengen rutin bikin update-an dalam seminggu itu ngapain aja, apa yang dirasa, apa yang dilakukan, apa yang didapat. Apapun tentang keseharianlah ya!  Biar cita-cita bikin diari online tuh enggak berjalan setengah-setengah. Merekam momen ke dalam tulisan. Jadi deh jurnal digitalkan ya.  Aku emang lebih aktif di media sosial terutama instagram. Lumayan sering unggah konten karena aku juga lagi suka edit foto sama video gitu. Dan reels tuh bikin nagih, kek tiktok. Tapi, ya malah terkesan nyampah. Iya enggak sih? Ee tapi suka aja sih akunya. Nah lo gimana?  Oke kembali!  Apa yang aku abadikan lewat kamera ponsel enggak afdol rasanya enggak kuabadikan juga di tulisan, di sini. Bikin yang ringan-

Hai! Apa Kabar ?

Hai kamu apa kabar ? Aku harap kamu baik-baik aja ya! Kalau lagi enggak enak hati, lagi kesal sama keadaan enggak apa. Aku dukung dari sini, semoga semua yang menjadi risaumu segera reda. Hai! Banyak hal di luar sana yang belum kamu jelajahi. Jadi, ketika kamu udah ngerasa baik, keluar yuk! Siapa sih yang enggak punya impian ada seseorang yang selalu ada buat kita? Siapa sih yang enggak mau punya orang buat jadi temen diskusi  tukar pikiran? Siapa sih yang enggak butuh didengar? Aku butuh banget didengar, didengarkan setiap pendapat yang aku miliki alias persepsi terhadap sesuatu. Dengarkan dulu! Kalau kita emang beda, yuk diskusi! Makin ke sini, aku makin belajar akan namanya suatu hubungan. Bukan hanya kepada lawan jenis, tapi lebih ke lingkungan sosial. Apalagi sekarang aku udah kembali kerja normal dengan waktu yang jelas. Aku makin ketemu banyak orang dengan banyak isi kepala dan sifat berbeda-beda. Apalagi bekerja dan berpatner dengan mereka yang beda usia. Apalagi mereka berusia

Terapi Menulis

Pengen aja nulis sebelum berangkat kerja. Hari ini hari kedua aku ikutan pelatihan. Emm sejauh ini aku menikmati sih. Rasanya kek gini ya emang benar-benar haus akan ilmu tuh.  Semangat banget aku untuk pelatihan kali ini. Oke! Tapi, aku lagi enggak ngomongin soal kerjaanku sih, soal pelatihanku sih.  Aku emang menyadari itensitasku nulis kembali lagi redup sih alias bolong-bolong ngisinya. Pengennya tiap minggu ada aja tulisan, kek udpate 'A Day in My Life' gitu dibikin rajin. Tapi, ya namanya harapan selalu bisa aja melenceng karena kemalasan diri sendiri aja. Dan ada aja juga alasan lain. Apalagi kemarin baru ngerasain yang namanya patah hati lagi, ah sudahlah! Capek juga kalau inget-inget lagi.  Aku juga menyadari bahwasannya terapi untukkku sendiri, entah untuk patah hati atau kesetresanku yang lain salah satunya ya nulis. Aku sering sambat alias nulis apapun yang aku rasakan udah lama tuh di twitter. Walau pendek alias ceritanya enggak penuh, yang penting apa yang aku ra

Bunga yang Baru Mekar Dipaksa Layu

Kadang aku suka enggak terima dan ngerasa sebel gitu, di usia sekarang masih aja ngalamin yang namanya patah hati. Kek udah bosen dengan yang namanya cinta, tapi bukan suatu hubungan. Cerita lama yang sering terulang buatku tuh selalu jadi momok aja. Rasanya usia sekarang tuh kek malu aja, ngehabisin energi aja dengan yang namanya jatuh cinta berbelit-belit sampai kepada yang namanya patah hati.  Enggak mau ribet, kek udah ngerasa mual aja jika mulai dari awal (kek berasa tua banget ya kesannya). Kalau iya dan cocok, ya jalan dan melangkah. Kalau enggak, ya udah. Tapi, aku enggak bisa mengesampingkan proses sih. Aku butuh proses untuk mencerna, mengenal sampai dengan memutuskan buat menjalin hubungan. Cerita lama dan trauma mungkin (keluarga) membuatku benar-bener memilah. Tetapi, ternyata prosesku kelamaan. Aku enggak bisa dengan cepat memutuskan untuk siapa dan di mana akhirnya hati ini berlabuh. Sampai pada akhirnya, ketika aku udah mulai membuka hati ada aja cobaan yang sampai akhi